OLEH: Ria Rachmawati
Di dalam hutan yang lebat, hiduplah seekor semut yang baik hati yang bernama Mon-Mon. Semut itu memiliki keluarga yang sangat dia cintai. Di dalam kelompoknya, semut itu dikenal sangat pandai dan suka sekali menolong. Jika ada teman atau saudaranya sedang mengalami kesulitan, semut itu akan segera datang untuk membantunya.
Pernah terjadi ketika Mon-Mon sedang asyik jlan-jlan disore hari, dia melihata ada semut lain yang sedang terduduk lemas di pinggir jalan. Setelah ditanya, ternyata semut itu lemas karena tidak makan selama 2 hari. Lalu Mon-Mon segera pergi ke rumahnya dan mengambilkan makanan untuknya. Semut itu langsung berterima kasih kepada Mon-Mon, jika tidak ada Mon-Mon, dia tidak tau sampai kapan harus menahan laparnya.
Di sarang tempat Mon-Mon tinggal, pernah ada pertikaian antara dua ekor semut yang sama-sama tidak mau mengalah. Kedua semut itu bersikeras bahwa mereka yang paling benar. Pak Bim-Bim dituduh mencuri oleh Pak Cun-Cun. Pak Bim-Bim tidak terima dituduh seperti itu, akhirnya kedua semut itu bertengkar dengan hebat. Lalu Mon-Mon datang dengan untuk menyelesaikan masalah itu. Mon-mon bertanya baik-baik kepada kedua belah pihak apa yang telah terjadi dan kenapa bisa terjadi seperti itu. Akhirnya setelah Mon-Mon mengetahui semua yang terjadi, dia lantas menyimpulkan bahwa barang yang dicari Pak Cun-Cun mungkin hanya terselip di suatu tempat di rumahnya. Setelah dicari dengan teliti, barang itu memang terselip dan dapat ditemukan oleh Pak Cun-Cun.
Pak Cun-Cun lantas minta maaf kepada Pak Bim-Bim karena telah menuduh yang bukan-bukan kepadanya. Dia sangat berterima kasih kepada Mon-Mon karena telah memecahkan masalah yang dialaminya.
Suatu hari, terdengar kabar bahwa sarang mereka kedatangan anggota baru. Namanya Nyit-Nyit. Nyit-Nyit adalah semut yang terpisah dari kelompoknya ketika melakukan perjalanan. Nyit-Nyit ditemukan oleh Mumun teman dekat Mon-Mon di bawah pohon besar. Semut itu terlihat lemas dan hanya bisa terduduk lemas.
“Ketika aku melihanya, dia seperti hampir pingsan, untungnya aku membawanya ke sarang kita. Kalau tidak pasti dia sudah di usilin sama semut-semut jahat”, cerita Mumun kepada Mon-Mon. Mon-Mon jadi penasaran dengan ceria Mumun, ingi dia bertemu dengan Nyit-Nyit.
Namun ketika anggota sarang tahu bahwa akan ada penguhuni baru, banyak warga yang tidak setuju terutama Pin-Pin. Pin-Pin adalah salah satu semut yang paling cantik dan pandai di sarang itu. Tapi Pin-Pin memiliki sifat-sifat jelek yang sering diperlihatkan pada anggota semut yang lain. Karena mamiliki paras yang cantik, Pin-Pin selalu membanggakan kelebihannya itu. Pin-Pin tidak suka jika ada yang menandingi kecantikan dan kepandaiannya.
Pin-Pin tidak suka jika Nyit-Nyit jadi salah satu anggota di sarangnya karena Nyit-Nyit memiliki wajah yang lebih cantik daripada dia. Pin-Pin berusaha menghasut sebagian besar anggota sarang untuk mengusir Nyit-Nyit. Pin-Pin menyebar fitnah bahwasannya Nyit-Nyit dating dengan membawa wabah penyakit yang bisa menular keseluruh warga.
“Kalian semua tahu tidak, Nyit-Nyit itu membawa wabh penyakit ke sarang kita. Dia itu diusir oleh kelompoknya karena punya penyakit. Jadi jangan sampai dia tinggal di sini”, Pin-Pin berusaha menyakinkan anggota sarang dengan hasutan jeleknya.
Ketika mendengar kabar burung tentang penyakit itu, Mon-Mon berusaha mencari kebenarannya. Dia datang menemui Nyit-Nyit dan bertanya tentang semua yang terjadi. Ternyata Nyit-Nyit sedang menderita sakit seperti kabar yang dibicarakan. Tapi Nyit-Nyit hanya sakit demam biasa yang terjadi karena dia telat makan gara-gara tertinggal dari rombongannya.
Mengetahui ketidakbenaran kabar itu, Mon-Mon langsung menemui para anggota sarang dan memberitahukan kebenarannya. Mon-Mon lantas bertanya kepada mereka siapa yang telah menyebarkan berita kebohongan itu. Mereka lantas saling menuduh satu sama lain, namun akhirnya dapat diketahui bahwa Pin-Pinlah yang telah menyebarkan berita itu.
Anggota sarang langsung marah ketika mengetahui bahwa Pin-Pin menyebarkan berita yang tidak benar. Mereka berniat mendatangi Pin-Pin dan mengadilinya. Namun Mon berhasil menghalangi hal tersebut, Mon-Mon takut nantinya Nyit-Nyit akan dihukum anggota sarang yang lain.
Pin-Pin sangat malu ketika didatangi para anggota sarang, dan akhirnya dia menangis dan menyesali semua tindakannya. Dia lantas mendatangi Nyit-Nyit untuk menjenguknya dan juga untuk meminta maaf. “Nyit-Nyit…maafkan aku ya udah menfitnah kamu, aku kemarin iri melihat teman-teman bisa menerimamu dengan baik, apalagi kamu juga cantik dan banyak yang suka sama kamu. Tapi aku sekarang sudah sadar kok Nyit kalau semua yang aku lakukan itu salah, maafkan aku ya Nyi, aku janji nggak akan mengulanginya lagi.” Pin-Pin berkata dengan nada yang memelas.
Nyit-Nyit sangat bahagia akhirnya dia dapat diterima dengan baik di sarang semut baru itu. Dia tidak menyimpan dendam kepada Pin-Pin walaupun dia telah melakukan hal yang merugikannya, dia bisa memaafkan kesalahan Pin-Pin dengan besar hati.
Nyit-Nyit juga berterima kasih kepada Mon-Mon, jika tidak ada dia, Nyit-Nyit tidak tau apa yang akan terjadi bila tidak ada Mon-Mon yang membantunya. Dia berjanji akan menjadi warga yang baik di sarang barunya itu.
Kamis, 17 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
ini firda bukan yaaa?
yup...ni firda ^o^
Posting Komentar