OLEH: Azwar Anas
“Hore, besok libur,” teriak Agis kegirangan kepada ibunya. Agis adalah siswa kelas 6 SD di desa Kauman. Kebetulan besok adalah hari Sabtu dan bertanggal merah. Jadi kesmpatan libur lumayan panjang. “Iya, terus Agis punya agenda apa besok dan lusa?” Tanya Ibu penasaran karena melihat putra semata wayangnya kegirangan. “Agis mau main Bu, seharian. Biar hari Senin bisa ujian dengan tenang,” jawab Agis sambil mencopot sepatu.
Siang itu Agis memang terlihat sibuk menyiapkan peralatan-peralatan untuk main besok. “Memangnya Agis mau main apa besok,?” Tanya ibu tiba-tiba. “Agis mau main bola, terus mancing sama temen-temen dan habis itu mau main kelereng,” jawabnya sambil membenarkan alat-alat pancing. “Kalau lusa, Agis mau kemana?” Tanya ibu lagi. “Emm belum tahu Bu, pokoknya mau main seharian juga. Memangnya ada apa Bu?” Agis balik bertanya kepada ibu.
Ibu tidak langsung menjawab, ia berjalan menuju ke dapur dan mengambilkan Agis minuman. “Tidak apa-apa Agis, rencananya Ibu itu mau mengajak Agis untuk bersih-bersih,” jawab ibu. “Nggak mau Bu, kan Agis mau main,” tolak Agis memanja.
“Iya Agis, tapi kita kan sudah lama nggak bersih-bersih. Gudang, halaman, bahkan kamar Agis sudah pada kotor dan berantakan. Hayo, memang Agis nggak takut sakit?” jelas Ibu dengan bijak. Akan tetapi, Agis masih tak mau mengerti dengan ajakan Ibu, ia masih saja bersikeras ingin main di hari liburnya itu.
Hari mulai berganti malam, agis tampak sudah tidak sabar untuk segera pagi. Malam itu agis tidur lebih awal. Ia masuk kamar untuk tidur agar besok bisa main lebih pagi. Terlihat Ibu juga masuk ke kamar Agis. Ibu membelai kepala Agis dan mengingatkan untuk berdo’a. sesekali ibu, mengamat dalam ruamgan kamar Agis yang berantakan. Bukannya ibu tak mau membersihkan tapi ibu ingin agar Agis lebih mandiri dan mau membersihkan kamarnya sendiri.
“Agis, besok kalau ada waktu kamarnya dibersihkan ya,” pesan ibu kepada Agis. “Kan capek Bu, kenapa nggak ibu saja,” jawab Agis sambil memeluk guling. Ibu memilih untuk tidak berkomentar malam itu, sebelum keluar ia mengecup kening Agis lalu mematikan lampu dan menutup pintu kamar Agis. “selamat malam sayang, mimpi indah ya,” ujar ibu.
Tidak lama kemudian Agis pun tertidur lelap di antara barang dan debu-debu yang berserakan di kamarnya. Sudah hampir satu minggu Agis tak merapikan dan membersihkan kamarnya. Ia lebih suka bermain dengan teman-temannya. Ibu sudah berkali-kali mengingatkannya tapi Agis masih juga tidak melaksanakan perintah Ibu, padahal ia selalu menjawab “Iya Bu nanti sepulang sekolah.”
Tiba-tiba di pagi harinya saat Agis terbangun, ia memghampiri ibunya yang sedang menyiapkan sarapan. Dengan wajah yang agak takut agis berkata pada ibunya, “Ibu hari ini Agis mau bersih-bersih,” ujarnya. Ibu keheranan lalu menghampiri Agis, “Lhoh katanya kemarin nggak mau karena hari ini Agis mau main seharian,” tanya Ibu keheranan.
Agis duduk di depan ibu kemudian ia meminta maaf. Agis menangis, ia menyadari bahwa sikapnya kemarin adalah salah. “Ibu, maafkan Agis,” ujarnya meminta maaf. Si ibu mulai faham dengan tindak tanduk yang dilakukan anaknya. “Iya Agis, tapi jangan diulangi lagi ya,” Balas ibunya ramah. Agis merasa mulai tenang, ia menceritakan segala apa yang terjadi semalam. “Ibu, agis mimpi bahwa Agis terserang penyakit kulit yang sangat parah hingga tidak bisa bermain dan sekolah,” ceritanya.
Ibu hanya tersenyum tipis, dan sesekali memeluk putranya itu. “Ibu benar, kalau kotor itu memang bisa menyebabkan penyakit,” tambah Agis. Dalam mimpinya itu, Agis terserang penyakit kulit karena debu-debu yang ada di kamarnya itu tiba-tiba hidup dan menempel pada tubuhnya. Awalnya hanya gatal-gatal biasa lalu membengkak dan parahnya dalam mimpinya kulitnya sampai mau terlepas.
Lagi-lagi Agis minta dipeluk ibu jika ingat mimpinya itu. Ibu mendekapnya lalu menasihatinya, “Agis, mimpi itu adalah bunga tidur yang tidak mugkin terjadi du dunia nyata. Tapi ibu bersyukur akhirnya Agis sadar dan mau menjaga kebersihan.” Akhirnya setelah sarapan Agis dan ibu mulai memebrsihkan seluruh ruangan dalam rumah hingga pada halaman dan gudang.
Kamis, 17 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar