OLEH: Fitri Kurniasari
Acara makan dirasakan Via merupakan rutinitas yang paling menyebalkan. Bagaimana tidak? Setiap pagi, siang dan sore, Via harus berlari-larian dan dengan terpaksa menagtupkan mututnya untuk menguyah makanan yang dijejalkan dengan lembut oleh ibunya. Ibunya yang selalu setia menyuapinya itu tetap dirasakan Via adalah penyiksaan baginya.
Seperti siang itu Via kembali kena tegur mamanya. Sudah susah-susah memasak anjuran kesehatan yakni empat sehat lima sempurna, namun hanya tiga macam yang berada yang piring Via, satunya yang pasti susu tercecer di sebelah meja. Berarti ada yang kurang dalam piring mungil Via yang lebih kecil dari anggoa keluarga lainnya, yakni sayur. Sebagai putri terkecil yang baru menapaki kelas 1 SD, Via masih kekanak-kanakan. Piring bergambar Mickey mouse menghiasai piring mungilnya.
Mamanya mengerti betul akan pentingnya kesehatan. Untuk itu disetap menu, selalu menyiadakan anjuran kesehatan yang terdiri dari nasi, lauk, sayur , buah dan susu. Lengap tapi tak harus mahal. Namun Via belum bisa mencerna arti penting kesehatan.
Hingga akhirnya suatu siang...
Sepulang sekolah, V terlihat cemberut. Dengan kasar, menyentakkan sepatu dan melempar asal ke rak nya. Braak..!!suara gaduh membuat ibu yang tengah memasak di dapur terusik. Dengan segera, ibu menghampiri putri semata wayangnya itu.
“Anak ibu sudah pulang?”sapanya sembari mengelus poni Via mesra.
Bukannya menjawab, Via malah memalingkan muka. Tak terhenti disana, dengan otomatis, bibir mungilmya manyun beberapa centi ke arah depan. Ibu yang mengerti perangai Via sehari-hari segera paham, V kecilnya tengah marah. “V” adalah panggilan sayang untuk Via.
“Ada apa sayang?”sapa ibu V lembut.
“V ga bisa main jungkat jungkit”, jawabnya ketus.
“Kenapa?”
“V selau kalah, jadi V selalu diatas dan temen-temen gak ada yang mau main sama V lagi.”
“Selalu di atas? Itu karena badan kamu kecil, jadi beratmu ringan. Coba V mau makan sayur, nanti pasti berat V bertambah dan bisa mengimbangi temen-temen V main jungkat-jongkit. Coba sekarang V suka makan sayur, pasti brat badan V akan naik dengan cepat. Kalo V gemuk nanti bisa main ayunan.,” ujar mama V lembut.
Sekali dua kali, V masiih ogah. Namun dengan telaten mamanya meberi dorongan agar v mau mencoba menelan beraneka sayur. Terdorong oleh keinginan untuk dapat bermain dengan teman sebayanya, V pun mulai mencoba. Mulaii saat itu, V makan dengan lahap. Karena ketelatenan dari ibunya dan usaha v sendiri menbuahkan hasil. Beberapa bula kemuidan , badan V menjadi agak gemuk. Dan setelah ditimbang, v memang bertambah gemuk dan mmenuhinangka kecukupan gizi.
Via berkaca. Ia memang lebih gemuk dibanding teman-temannya kini. Sekarang ia dapat main dengan teman-temannya. V senang sekali.
Sekarang V tahu. Sayur baik untuk kesehatannya dan V juga mengerti bahwa ia dapat bermain karena berat tubuhnya yang rata-rata dengan temannya. Sekarang ia mengerti, untuk pertumbuhan dibutuhkan sayur.
Mulai saat itu, V sadar bahwa sayur yang mamanya selalu kaatakan adalah benar-benar bauk untuk kesehatannya. Sekarang, tanpa disuruh pun, V selalu memintanya kepada mamanya. V senang karena akhirnya dapat bermain dengan teman-temannya.
Kamis, 17 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar